Rabu, 28 Mei 2008

Dari John Pantau sampai Koteka

Pernah nonton acara John Pantau di Trans TV?? Aku baru nonton acara itu sekali dan pas temanya kebangkitan nasional. Ceritanya, Mas John ini nanya ke orang-orang bunyi dan lambang sila-sila Pancasila. Yang membuat aku ga habis pikir, ada banyak anak sekolah yang ga hapal bunyi sila-sila Pancasila. Masak udah ngikutin upacara dari SD, ga hapal-hapal siy?? Ngapain aja pas upacara??

Ketika guru dari salah satu murid yang diwawancara, dimintai tanggapan mengenai siswinya yang tidak hapal bunyi Pancasila, si guru hanya berceloteh, “Yang penting ‘kan perilakunya, bukan hapalannya..” Ya iyalah, masak ya iya dong?! Tapi kalo boleh, aku mo tanggapi balik, “Gimana mo ngelakuin kalau tau aja nggak?!”

Yang tak kalah lucu, lambang Pancasila yang diketahui semua narasumber hanya bintang serta padi dan kapas. Padahal lambangnya kan cuma ada lima, tapi kok susah amat siy hapalinnya?? Biar hapal, pake lagu gubahannya guru SDku aja. Nadanya siy lagu bintang kecil, tapi syairnya begini, “Bintang Tuhan, rantai manusia, pohon b’ringin sila persatuan, k’pala banteng sila kerakyatan, padi kapas keadilan sosial..” Gampang ‘kan ngapalinnya?? Gitu aja kok repot?!

Btw, pernah nonton film Spiderman 3?? Di film itu, sempat terambil gambar Spidey yang berlatar belakang bendera Amerika yang memenuhi layar bioskop selama sekian detik. Wuah, menurutku, itu menunjukan kecintaan para pembuat film ini terhadap negara mereka!! Bagaimana dengan Indonesia??

Tenang, di Indonesia juga sudah ada kok film yang cinta bangsa. Misalnya Denias dan Nagabonar Jadi Dua. Di film Denias, diperlihatkan momen dimana Denias belajar menyusun puzzle berupa peta Indonesia. Meskipun susunan pulau buatannya salah, tapi semangatnya untuk mempelajari negaranya menunjukkan semangat kebangsaannya yang begitu tinggi. Semangat kebangsaan yang tinggi juga ditunjukan Nagabonar dalam film Nagabonar jadi Dua. Di film itu, ada momen dimana Nagabonar mendatangi patung-patung pahlawan Indonesia dan memberi sikap hormat pada mereka. Adegan yang paling mengharukan adalah saat beliau menangis sambil berusaha menurunkan tangan patung Jendral Sudirman. Nagabonar tidak rela jika perjuangan para pahlawan tidak dihargai oleh generasi muda Indonesia.

Btw lagi, taw ga tren mode Indonesia 2008?? Bener banget kalo kamu jawab batik!! Dari majalah sampai televisi berlomba-lomba menampilkan selebritis dalam balutan busana batik. Walo menurutku agak telat, tapi aku seneng banget dengan sikap kaum muda Indonesia di kota-kota besar yang berlomba berburu dan mengenakan busana batik dalam gaya modern. Ga ada kata terlambat kok untuk cinta dan bangga dengan produk lokal Indonesia!!

Aku juga salut dengan para perancang busana di Indonesia yang berupaya membuat kaum muda bangga mengenakan produk lokal Indonesia. Mulai dari membuat kain batik menjadi busana-busana dalam model-model yang keren sampai dengan menggunakan selebritis yang merupakan pelanggan setia mereka untuk menjadi ikon-ikon panutan masyarakat dalam menyukseskan penggunakan batik. Aku tunggu ya, tren-tren etnik keren di tahun berikutnya. Bisa jadi ulos, kain songket, baju bodo, atau mungkin koteka. Wuah, pasti desainnya bakal seru abiz tuh!!

Intinya niy, ga perlu muluk-muluk untuk nunjukin rasa cinta dan bangga kita untuk bangsa ini. Mending mulai aja dari hal-hal kecil. Misalnya dengan tidak membajak produk asli, jaga lingkungan, menggunakan produk lokal, dsb. Ga mau ‘kan kalo bangsa kita dikenal di dunia internasional sebagai bangsa pembajak, perusak lingkungan, tidak produktif, dsb?!

Jumat, 09 Mei 2008

Kiat Mencintai Sepenuh Hati


Manusiawi sekali kalau kita ingin dicintai. Cinta memang indah. Namun kita tidak bisa meminta atau memaksa orang lain mencintai kita. Satu-satunya cara yang bijak untuk dicintai adalah dengan melupakan keinginan dicintai dan mulai mencintai. Dan tak hanya mencintai pasangan, tetapi juga orang tua, saudara, teman, dan orang-orang yang ada di sekitar kita.

Mencintai berarti merindukan.
Kerinduanmu menyiratkan betapa berartinya mereka bagi kita sehingga kepergiannya membuat kita merasa kehilangan, betapa kita ingin selalu bersama mereka, dan betapa waktu terasa lama ketika mereka tidak berada di sisi kita. Ungkapkanlah kerinduan kita. Jangan tahan rasa rindu kita, dan jangan biarkan mereka menanti ungkapan kerinduan kita.

Mencintai berarti memotivasi.
Doronglah orang-orang yang kita cintai untuk meraih cita-citanya, untuk bangkit dari kegagalan, untuk berani mengambil keputusan penting yang sudah mereka tunda, dsb.

Mencintai berarti memaafkan.
Tidak ada manusia yang sempurna. Belajarlah untuk mudah memaafkan orang-orang yang kita cintai setiap kali mereka melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang tidak prinsipil. Bahkan untuk kesalahan mereka yang cukup besar pun, kita perlu memaafkannya setelah persoalannya dibicarakan secara terbuka. Menyimpan kesalahan akan merusak hubungan cinta yang sudah lama terjalin.

Mencintai berarti menyadarkan.
Meskipun cinta sejati menutupi banyak kesalahan, namun kita juga perlu mengoreksinya, memperingatkannya, dan menegurnya bila dianggap perlu. Ketika orang-orang yang kita cintai melakukan hal-hal yang buruk, ketika mereka hendak mengambil keputusan yang bodoh dan berbahaya, saat itulah kita perlu menyadarkannya.

Mencintai berarti peka terhadap keinginan dan kebutuhan.
Kalau mereka orang yang terbuka, kita akan lebih mudah memahaminya. Tapi kalau mereka cenderung tertutup, sebaiknya sering-seringlah bertanya kepada mereka. Jangan sampai tanpa sadar kita mengulang-ulang kebiasaan yang mereka benci, dan justru jarang melakukan apa yang mereka sukai.

Mencintai berarti berterima kasih.
Berterima kasih atas kerelaan mereka mendampingi kita, atas kesetiaan, dan atas pengorbanan mereka. Terimalah dengan penuh penghargaan ungkapan kasih sayang yang mereka tunjukkan dalam bentuk apapun. Jangan mematikan suasana dengan sikap dingin dan pasif. Ungkapkanlah rasa terima kasih kita dengan ucapan yang manis, senyuman, atau pelukan.

Mencintai berarti mempercayai dan memberi kesempatan untuk membuktikan ketulusan dan kesetiaan.
Jangan membebani mereka dengan rasa cemburu dan rasa takut kehilangan terhadap mereka. Jangan mengekang orang-orang yang kita cintai hanya karena kita kurang mempercayai mereka.

Mencintai berarti selalu berusaha untuk membahagiakan.
Ketika kita ikut andil dalam membuat mereka bahagia, maka kebahagiaan mereka akan menjadi sebagian dari kebahagiaan kita . Jangan pelit untuk berkorban bagi orang-orang yang kita cintai.

Mencintai berarti memberi kebebasan untuk mengungkapkan perasaan-perasaan.
Perasaan-perasaan yang dimaksud di sini termasuk keluhan ‘ kemarahan , harapan dan kekecewaan mereka. Jadilah pendengar yang baik agar kita bisa lebih memahami isi hati dan masalah yang mereka hadapi. Jangan biarkan mereka memendam perasaan karena merasa malu dan segan, jangan biarkan mereka membungkam mulutnya karena merasa takut, dan jangan biarkan mereka selalu mengalah karena ingin menghindari konflik dengan kita.

Mencintai berarti menghargai dan membuat mereka merasa puas menjadi diri sendiri.
Hargailah orang-orang yang kita cintai sebagai pribadi yang istimewa. Buatlah hati mereka selalu berbunga-bunga dengan pujian dan kekaguman kita pada mereka. Jangan pernah merendahkan apalagi menghina mereka.

dari suatu blog..
edited by ^nouphz^

Serunya Dunia Sontek-menyontek

Ayo, ngaku.. siapa yang belum pernah menyontek?? Hampir semua orang yang pernah aku temui mengaku sudah pernah melakukan perbuatan terlarang ini. Aku sendiri bahkan sering melakukannya saat masih duduk di bangku sekolah. Aku sanggup datang pagi-pagi sekali ke sekolah untuk menyalin pekerjaan rumah sahabatku (yang pastinya lebih pintar dariku), jika ada tugas berbau-bau fisika. Maklum saja, otakku kurang mau berkompromi untuk menerima pelajaran yang satu ini.

Kalau menyontek pada saat ujian, aku baru beberapa kali melakukannya dan kapok untuk mengulanginya. Memang sih, aku memperoleh nilai yang cukup bagus, bahkan pernah sangat amat bagus sekali, tapi sama sekali ga ada kepuasan. Jadi, aku malas melakukannya lagi dan memilih untuk memberikan contekan saja. Hehe.. dosa juga sih, tapi dulu aku masih menganggapnya sebagai bentuk kesetiakawanan.

Pernah ga sih kamu bayangin, kalau semua orang di dunia ini pada nyontek? Ancur sudah dunia ini!! Dan itu pula yang terjadi dengan pendidikan di Indonesia. Sejak beberapa tahun belakangan ini, bukan hanya siswa yang aktif dalam bidang sontek-menyontek, guru, bahkan kepala sekolah pun ikut serta memberdayakan budaya ini. Alasannya mulai dari untuk membantu siswanya agar bisa lulus, cari tambahan uang dari para siswanya, sampai dengan demi mempertahankan citra sekolah yang sudah oke. Tapi kalau sudah ketahuan, apa sekolahnya masih akan dianggap oke? Ga, toh?

Btw, pernah nonton filmnya Stephen Chow (dalam film itu dia berperan sebagai polisi) yang ceritanya tentang siswa-siswa (di tempat dia melakukan penyelidikan) yang pada suka nyontek? Wah, jurus-jurus nyontek di film itu keren-keren banget deh, bahkan untuk dilakukan di zaman sekarang. Dan aku baru tahu kalau tingkat sontek-menyontek di Cina ternyata memang cukup parah (mungkin film ini jenis satire kali yei..). Kebanyakan alasannya adalah ketatnya persaingan untuk masuk ke sekolah bergengsi dengan harga murah. Maklumlah, jumlah sekolahnya terhitung sedikit dibandingkan dengan jumlah pelajar di sana (tahu kan kalau Cina merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbuanyak?).

Sebenarnya, pemerintah Cina sudah berusaha keras untuk memberantas kegiatan sontek-menyontek ini. Mulai dari ditambahnya jumlah pengawas di ruang ujian, pelajar yang sedang ujian selalu dikuntit bila ijin ke toilet, sampai dengan memblokir sinyal ponsel saat ujian berlangsung. Niat banget kan? Lalu apakah kegiatan ini lantas terhenti?? Hoho, ternyata masih aja tuh, malah yang ada para pelajar justru makin kreatif dalam menyontek. Tren terbarunya adalah dengan menanamkan earphone mini di dalam telinga mereka. Jadi, mereka membayar suatu komplotan yang khusus menuntun mereka mengerjakan soal ujian melalui earphone mini tersebut. Padahal tindakan semacam ini dapat menimbulkan efek samping, mulai dari pusing, mual, bahkan pernah ada pelajar yang sampai kolaps. Wuah parah banget kan?? Demi menyontek, keselamatan diri udah ga dianggap penting lagi!!

Jadi sebenarnya, menyontek itu bener-bener ga ada gunanya, apalagi memberi sontekan. Rugi bandar deh!! Sesusah-susahnya, mending kita usaha dengan jujur. Kalau kita nyontek, kita jadi ga akan tahu seberapa besar kemampuan kita, dan percaya atau tidak, sebenarnya kegiatan ini mengikis rasa percaya diri kita sedikit demi sedikit, lho. Lagipula kalau memang kita tidak begitu pandai dalam bidang akademis, kita kan masih bisa mengembangkan diri kita di luar bidang itu, misalnya saja dalam bidang olahraga, seni, tulis-menulis, dan sebagainya. Jadi, ngapain juga harus gempor-gemporan buat dapat ranking bagus tapi dengan cara yang ga halal? Ya, ga?

Jumat, 02 Mei 2008

Special 4 d Ladies!!

Belakangan ini, berbagai pihak mulai menyediakan fasilitas khusus bagi wanita. Misalnya saja, pihak hotel Alila dan Manhattan di Jakarta. Mereka sudah menyediakan lantai khusus wanita, alias Ladies Floor. Dari namanya, jelas bahwa lantai ini khusus wanita. Bila pria ketahuan berada di lantai ini, mereka akan segera digiring ke bagian keamanan hotel.

Lain lagi dengan yang dilakukan oleh pihak mal. Di Jakarta, mal seperti Pondok Indah Mall (PIM) 1 dan 2, serta Senayan, sudah menyediakan area parkir mobil khusus bagi pengemudi wanita yang dikenal dengan istilah Ladies Driver Parking Area. Jadi, para pengemudi wanita, tidak perlu bersusah-payah mengelilingi lapangan parkir mal lagi pada hari Senin-Jumat. Selain itu, terdapat petugas khusus di lapangan parkir ini yang siap sedia member aba-aba bagi para pengemudi dan dapat membantu jika para pengemudi mengalami kesulitan saat memarkirkan mobil mereka.

Sebenarnya, di Yogya juga sudah ada tempat yang menyediakan fasilitas khusus bagi wanita. Contohnya adalah adanya kafe/klub malam yang memberikan layanan berupa freepass dan drink gratis bagi wanita, yang umumnya diberikan pada hari Rabu.

Jika ditilik dari sisi ekonomi, jelas pengkhususan fasilitas ini adalah ide brilian dari para penyelenggara sarana umum demi menarik keuntungan ekonomi, baik untuk menarik konsumen baru sekaligus untuk mempertahankan konsumen lama.

Bahkan pemerintah pun turut serta ingin memberikan pelayanan khusus bagi wanita. Belakangan ini, muncul wacana untuk menambah armada bus dan kereta (terutama bus transjakarta) yang nantinya akan dikhususkan bagi para penumpang wanita. Hal ini dikarenakan tingginya angka pelecehan dan tindak kriminal lain (seperti pencopetan dan perampokan) terhadap wanita di dalam kendaraan-kendaraan umum.

Sebenarnya, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan bagi kaum hawa ini tentu sangat bermanfaat bagi kaum hawa itu sendiri, terutama jika bepergian seorang diri. Fasilitas-fasilitas tersebut tentunya membuat kaum hawa kian merasa aman dan nyaman berada di tempat-tempat umum. Tetapi ada baiknya jika kesemua fasilitas itu tidak menjadi suatu keharusan, melainkan hanya sebagai pilihan bagi para wanita. Dan jangan sampai juga, semua sarana dan prasarana umum benar-benar dibagi menjadi dua bagian, untuk pria dan wanita karena nantinya malah jadi merepotkan.

Dan khusus bagi pria, cobalah untuk lebih menghormati kaum wanita. Salah satu caranya, ya, dengan tidak mencopeti, merampoki, apalagi melecehkan wanita, tetapi justru berusaha menjaga dan melindungi kaum wanita di tempat-tempat umum. Bayangkan saja jika wanita-wanita tersebut adalah ibu ataupun saudara perempuan kita, kita tentu tidak terima dong kalau mereka disakiti??

^nouphz^

Kalau Pacar Bersikap Kasar


Katanya, cinta terkadang menyakitkan. Yupz, kalau kita abis putus sama pacar, seringnya disertai sakit hati. Tapi, kalau masih pacaran aja, udah sering sakit hati gara-gara pacar berlaku kasar, sebagai cewek, kita kudu hati-hati!!

Ada beberapa alasan pacar bersikap kasar pada kita. Bisa jadi, ia tipe posesif. Tanda-tandanya, dia selalu ingin laporan detail dari kita sepanjang waktu mengenai aktivitas kita dan kerap bersikap mengatur berbagai hal dalam diri kita. Jangan termakan oleh gombalan ‘ga ada yang sayang sama kamu, seperti aku menyayangimu’. Bisa jadi juga, ia tipe pencemburu. Tandanya, dia sering menuduh kita selingkuh atau ga suka kita dekat dengan teman kita, terutama yang berlawanan jenis. Dan bisa jadi juga, dia orang yang terobsesi agar kita merasa membutuhkan dia. Tandanya, ia sering meremehkan kita dan tak jarang mempermalukan kita di depan umum. Dia akan selalu membandingkan kita dengan orang lain agar kita tertekan dan selalu menyalahkan kita bila ada masalah apapun dalam hubungan.

Ada tiga bentuk kekerasan dalam pacaran. Yang pertama kekerasan fisik, seperti menampar, memukul, menendang, dan sebagainya yang menyakiti tubuh. Yang kedua berupa emosi, seperti menghina, mengancam, membentak, meremehkan, atau bahkan mempermalukan kita. Dan yang terakhir, yang juga kerap terjadi adalah kekerasan seksual dimana pacar melakukan bentuk tindakan seksual yang ga kita inginkan dengan paksa.

Kalau kita menjadi korban, kita harus berani bilang ke pacar kalau kita merasa disakiti dan ingin dia memperbaiki sikapnya. Bila dia ga juga memperbaiki sikapnya, segera ambil langkah tegas untuk ‘putus’. Ada baiknya, jika kita mengonsultasikan hal ini dengan orang-orang terdekat kita, seperti keluarga ataupun sahabat. Jika kita mengalami luka fisik, kita juga ga usah malu untuk periksa ke dokter. Dan terakhir, bila kekerasan yang kita alami sudah sampai pada taraf parah, kita ga perlu ragu untuk lapor ke Komnas HAM.

Sayangnya, banyak cewek yang menjadi korban kekerasan justru memilih diam. Alasan utamanya adalah pacar selalu minta maaf dan kembali bersikap baik setelah melakukan kekerasan. Asal tahu saja, kemungkinan pacar untuk berubah amat sangat sedikit. Ia justu akan makin ‘menguasai’ kita, secara fisik maupun emosi. Kita juga ga perlu menganggap pacar bertindak kasar karena kitalah yang bersalah karena sebersalah apapun kita, pacar tidak punya hak atas tubuh kita! Yang tak kalah sering terjadi juga adalah pacar mengancam kita untuk tidak mengadukan tindakan kasarnya pada teman dan keluarga kita. Ini sih, sudah jelas menunjukan bahwa dia ‘ga beres’. Dan terakhir, alasan klise bahwa kita cinta sama dia dan ga siap untuk ‘putus’. Cinta memang harus terima pasangan apa adanya. Tapi, Tuhan ga melarang kita untuk memilih. Ia, pastinya, ingin kita mendapatkan yang terbaik bagi diri kita. Salah satunya adalah seseorang yang juga menerima kita apa adanya.

Nah, kalau kita punya teman yang menjadi korban, tapi ga berani mengambil tindakan dengan alasan-alasan di atas, coba bicara dengan teman kita dari hati ke hati. Ingat, jangan pernah menyalahkannya dan bantu kuatkan hatinya dengan mengatakan bahwa dia hanyalah korban, dia tidak pantas diperlakukan kasar, dan yang tak kalah penting, dia berhak untuk bahagia. Bila perlu, kita juga bantu teman kita untuk menceritakan masalah ini pada puhak-pihak yang dapat membantu, baik orang tua, dokter, polisi, maupun Komnas HAM.

^nouphz^
Diringkas dari artikel ‘Pacarku Kasar’ dalam ‘Seventeen’ edisi April 2007




Perempuan Indonesia Dulu dan Sekarang


Sepanjang sejarah, kaum perempuan memang kerap termarginalisasi. Ga percaya?? Coba simak pendapat 4 cendikiawan di bawah ini.

Plato menyatakan, “Perempuan harus diawasi seperti hewan peliharaan.” Aristoteles mengatakan, “Perempuan sesungguhnya adalah defect male.” Thomas Aquinas menambahkan, “Perempuan bukan makhluk ciptaan pertama seperti laki-laki.” Sementara Imanuel Kant berpendapat, “Perempuan bisa bersenang-senang, menyukai kemewahan.”

Di Indonesia sendiri, perempuan pada masa lampau juga mengalami berbagai ketidakadilan. Mulai dari tindak pingitan, larangan sekolah ‘tinggi-tinggi’, dijodohkan dengan orang yang tidak dikenal, sampai dengan dipoligami. Kasian banget kan??

Nah makanya, kita patut meneladani Ibu Kartini, Cut Nyak Dien, Dewi Sartika, Christina Martha Tiahahu, dan para pejuang wanita lainnya yang berjuang baik demi kesetaraan derajat perempuan dengan laki-laki, maupun demi membela bangsa.

Sebenarnya saat ini pun, banyak perempuan masih mengalami ketidakadilan gender. Tak jarang, orang tua tanpa sadar lebih mendahulukan kepentingan anak laki-laki ketimbang anak perempuan mereka. Dalam pekerjaan semacam kontraktor, teknisi, montir, dan sebagainya, kaum perempuan juga seringkali diremehkan. Dan yang cukup mengenaskan saat ini adalah tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, baik dalam rumah tangga maupun dalam hubungan pacaran.

Kodrat perempuan memang harus tunduk pada laki-laki (suaminya nanti). Tetapi perempuan diciptakan Tuhan sederajat dengan laki-laki (ingat cerita penciptaan Hawa dari tulang rusuk Adam?) dan berhak memperoleh penghargaan yang sama dengan laki-laki. Dan tentu saja, berhak hidup bahagia..

^nouphz^

My Inspirational Teacher


Aku memiliki seorang guru wanita yang sangat aku kagumi. Namanya adalah Ibu Lusia Sutanto, yang biasa kusapa Ibu Lusi. Aku mengenalnya sekitar 4 tahun yang lalu dan hanya pernah bertemu dengannya selama 2 bulan saja saat aku masuk asrama khusus bimbingan intensif SPMB.

Ibu Lusi adalah seorang guru yang baik hati sekaligus tegas, dan yah.. kadang cerewet sih.. Tapi aku salut banget karena beliau sangat bersemangat dalam menjalani aktivitasnya yang syuper-dyuper padat. Yang aku tahu, jam 4 dini hari, beliau sudah bangun tidur. Padahal, saya dan teman-teman tak jarang masih bertemu dengannya atau mendengar suaranya di tengah malam. Jadi, waktu tidurnya pasti kurang dari 5 jam. Namun, walau waktu istirahatnya hanya sedikit, ia selalu tampak fresh.

Beliau seorang yang rajin berdoa. Dia selalu menyuruh kami berkumpul bersamanya setiap pagi untuk beribadah bersama. Dan.. tak hanya pagi.. juga siang, sore, dan malam sebelum tidur dengan alasan agar waktu aktivitas kami sama dengan teman-teman lain yang mayoritas beragama Muslim dan harus melakukan sholat 5 waktu. Salah satu teman saya bahkan berkomentar bahwa ia tidak akan pernah berdoa dan beribadah sebanyak itu dalam sehari jika tidak masuk asrama.

Beliau juga sering mengajarkan kami banyak hal dengan membawa kami ke tempat-tempat yang mungkin tak pernah kami bayangkan untuk kami kunjungi. Misalnya, untuk memperluas pengetahuan kami, beliau membawa kami ke salah satu stasiun televisi, pabrik uang negara, dan pabrik baterai.

Tetapi yang paling membekas di hati saya adalah ketika beliau membawa kami puluhan kilometer jauhnya untuk mengunjungi sebuah panti tuna ganda, rumah tempat perawatan anak-anak yang mengalami lebih dari 1 kecacatan fisik. Sepulangnya dari tempat itu, kami semua hanya terdiam dan merenung dalam hati. Pada hari itu, beliau mengajarkan kepada kami bahwa ada begitu banyak hal yang patut disyukuri dalam hidup ini. Mata yang dapat melihat, telinga yang dapat mendengar, suara yang dapat dikumandangkan, kaki yang dapat berjalan, tangan yang dapat digerakan, bahkan kulit yang dapat meraba!!

Para karyawan asrama juga sering memuji beliau. Mereka bercerita pada kami bahwa beliau memiliki begitu banyak anak asuh, bukan hanya dari kalangan tidak mampu, tetapi juga anak-anak yang cacat ataupun dibuang di tempat sampah oleh orang tuanya. Beliau juga aktif di banyak organisasi sosial, mulai dari yang mengurus kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat, sampai dengan organisasi keagamaan. Beliau juga turut membantu misi penginjilan di berbagai tempat di Indonesia. Bahkan seorang karyawannya pernah bercerita bahwa sudah puluhan mobil yang ia berikan untuk memudahkan para Romo bermisi di daerah-daerah terpencil.

Lucunya lagi, beberapa karyawan di asrama itu ternyata adalah wiraswasta ataupun lulusan universitas bergengsi di Indonesia. Tapi mereka bersedia membantu beliau mengurus asrama sebagai bentuk terima kasih atas didikan dan kebaikan hati beliau.

Dan yang tidak akan pernah aku lupakan adalah ketika lewat sebulan tinggal di asrama, aku minta izin keluar dari asrama karena aku sudah diterima di salah satu PTN dan kedua orang tuaku memutuskan untuk mengeluarkanku dari asrama. Beliau justru menahanku untuk tetap tinggal karena tahu sebenarnya aku masih berharap dapat lolos SPMB dan masuk PTN lain yang lebih dekat dengan rumahku. Beliau bahkan membebaskan tagihan asramaku yang masih sisa sebulan lagi, asalkan aku benar-benar niat belajar. Huah, aku seneng banget!! Aku bahkan tak hanya berusaha giat belajar, tapi juga berusaha membantu teman-temanku di asrama yang mengalami kesulitan belajar walau semua itu ga akan bisa membalas kebaikan beliau.

Pada akhirnya, aku memang ga lolos SPMB, tapi aku mendapatkan banyak hal yang jauh lebih berharga daripada itu, baik teman, pengetahuan, dan juga hati yang melayani.. Seperti slogan beliau yang kalau ga salah kira-kira bunyinya begini: “Berikan hati untuk mengasihi, berikan tangan untuk melayani..”

Bu Lusi, doomo arigato gozaimashita (terima kasih banyak). You’re inspired me!! Oshigoto ganbatte kudasai (Bersemangatlah dalam pekerjaan Anda). Ganbarimasu!!

^nouphz^