Pernah nonton acara John Pantau di Trans TV?? Aku baru nonton acara itu sekali dan pas temanya kebangkitan nasional. Ceritanya, Mas John ini nanya ke orang-orang bunyi dan lambang sila-sila Pancasila. Yang membuat aku ga habis pikir, ada banyak anak sekolah yang ga hapal bunyi sila-sila Pancasila. Masak udah ngikutin upacara dari SD, ga hapal-hapal siy?? Ngapain aja pas upacara??
Ketika guru dari salah satu murid yang diwawancara, dimintai tanggapan mengenai siswinya yang tidak hapal bunyi Pancasila, si guru hanya berceloteh, “Yang penting ‘kan perilakunya, bukan hapalannya..” Ya iyalah, masak ya iya dong?! Tapi kalo boleh, aku mo tanggapi balik, “Gimana mo ngelakuin kalau tau aja nggak?!”
Yang tak kalah lucu, lambang Pancasila yang diketahui semua narasumber hanya bintang serta padi dan kapas. Padahal lambangnya kan cuma ada lima, tapi kok susah amat siy hapalinnya?? Biar hapal, pake lagu gubahannya guru SDku aja. Nadanya siy lagu bintang kecil, tapi syairnya begini, “Bintang Tuhan, rantai manusia, pohon b’ringin sila persatuan, k’pala banteng sila kerakyatan, padi kapas keadilan sosial..” Gampang ‘kan ngapalinnya?? Gitu aja kok repot?!
Btw, pernah nonton film Spiderman 3?? Di film itu, sempat terambil gambar Spidey yang berlatar belakang bendera Amerika yang memenuhi layar bioskop selama sekian detik. Wuah, menurutku, itu menunjukan kecintaan para pembuat film ini terhadap negara mereka!! Bagaimana dengan Indonesia??
Tenang, di Indonesia juga sudah ada kok film yang cinta bangsa. Misalnya Denias dan Nagabonar Jadi Dua. Di film Denias, diperlihatkan momen dimana Denias belajar menyusun puzzle berupa peta Indonesia. Meskipun susunan pulau buatannya salah, tapi semangatnya untuk mempelajari negaranya menunjukkan semangat kebangsaannya yang begitu tinggi. Semangat kebangsaan yang tinggi juga ditunjukan Nagabonar dalam film Nagabonar jadi Dua. Di film itu, ada momen dimana Nagabonar mendatangi patung-patung pahlawan Indonesia dan memberi sikap hormat pada mereka. Adegan yang paling mengharukan adalah saat beliau menangis sambil berusaha menurunkan tangan patung Jendral Sudirman. Nagabonar tidak rela jika perjuangan para pahlawan tidak dihargai oleh generasi muda Indonesia.
Btw lagi, taw ga tren mode Indonesia 2008?? Bener banget kalo kamu jawab batik!! Dari majalah sampai televisi berlomba-lomba menampilkan selebritis dalam balutan busana batik. Walo menurutku agak telat, tapi aku seneng banget dengan sikap kaum muda Indonesia di kota-kota besar yang berlomba berburu dan mengenakan busana batik dalam gaya modern. Ga ada kata terlambat kok untuk cinta dan bangga dengan produk lokal Indonesia!!
Aku juga salut dengan para perancang busana di Indonesia yang berupaya membuat kaum muda bangga mengenakan produk lokal Indonesia. Mulai dari membuat kain batik menjadi busana-busana dalam model-model yang keren sampai dengan menggunakan selebritis yang merupakan pelanggan setia mereka untuk menjadi ikon-ikon panutan masyarakat dalam menyukseskan penggunakan batik. Aku tunggu ya, tren-tren etnik keren di tahun berikutnya. Bisa jadi ulos, kain songket, baju bodo, atau mungkin koteka. Wuah, pasti desainnya bakal seru abiz tuh!!
Intinya niy, ga perlu muluk-muluk untuk nunjukin rasa cinta dan bangga kita untuk bangsa ini. Mending mulai aja dari hal-hal kecil. Misalnya dengan tidak membajak produk asli, jaga lingkungan, menggunakan produk lokal, dsb. Ga mau ‘kan kalo bangsa kita dikenal di dunia internasional sebagai bangsa pembajak, perusak lingkungan, tidak produktif, dsb?!
Ketika guru dari salah satu murid yang diwawancara, dimintai tanggapan mengenai siswinya yang tidak hapal bunyi Pancasila, si guru hanya berceloteh, “Yang penting ‘kan perilakunya, bukan hapalannya..” Ya iyalah, masak ya iya dong?! Tapi kalo boleh, aku mo tanggapi balik, “Gimana mo ngelakuin kalau tau aja nggak?!”
Yang tak kalah lucu, lambang Pancasila yang diketahui semua narasumber hanya bintang serta padi dan kapas. Padahal lambangnya kan cuma ada lima, tapi kok susah amat siy hapalinnya?? Biar hapal, pake lagu gubahannya guru SDku aja. Nadanya siy lagu bintang kecil, tapi syairnya begini, “Bintang Tuhan, rantai manusia, pohon b’ringin sila persatuan, k’pala banteng sila kerakyatan, padi kapas keadilan sosial..” Gampang ‘kan ngapalinnya?? Gitu aja kok repot?!
Btw, pernah nonton film Spiderman 3?? Di film itu, sempat terambil gambar Spidey yang berlatar belakang bendera Amerika yang memenuhi layar bioskop selama sekian detik. Wuah, menurutku, itu menunjukan kecintaan para pembuat film ini terhadap negara mereka!! Bagaimana dengan Indonesia??
Tenang, di Indonesia juga sudah ada kok film yang cinta bangsa. Misalnya Denias dan Nagabonar Jadi Dua. Di film Denias, diperlihatkan momen dimana Denias belajar menyusun puzzle berupa peta Indonesia. Meskipun susunan pulau buatannya salah, tapi semangatnya untuk mempelajari negaranya menunjukkan semangat kebangsaannya yang begitu tinggi. Semangat kebangsaan yang tinggi juga ditunjukan Nagabonar dalam film Nagabonar jadi Dua. Di film itu, ada momen dimana Nagabonar mendatangi patung-patung pahlawan Indonesia dan memberi sikap hormat pada mereka. Adegan yang paling mengharukan adalah saat beliau menangis sambil berusaha menurunkan tangan patung Jendral Sudirman. Nagabonar tidak rela jika perjuangan para pahlawan tidak dihargai oleh generasi muda Indonesia.
Btw lagi, taw ga tren mode Indonesia 2008?? Bener banget kalo kamu jawab batik!! Dari majalah sampai televisi berlomba-lomba menampilkan selebritis dalam balutan busana batik. Walo menurutku agak telat, tapi aku seneng banget dengan sikap kaum muda Indonesia di kota-kota besar yang berlomba berburu dan mengenakan busana batik dalam gaya modern. Ga ada kata terlambat kok untuk cinta dan bangga dengan produk lokal Indonesia!!
Aku juga salut dengan para perancang busana di Indonesia yang berupaya membuat kaum muda bangga mengenakan produk lokal Indonesia. Mulai dari membuat kain batik menjadi busana-busana dalam model-model yang keren sampai dengan menggunakan selebritis yang merupakan pelanggan setia mereka untuk menjadi ikon-ikon panutan masyarakat dalam menyukseskan penggunakan batik. Aku tunggu ya, tren-tren etnik keren di tahun berikutnya. Bisa jadi ulos, kain songket, baju bodo, atau mungkin koteka. Wuah, pasti desainnya bakal seru abiz tuh!!
Intinya niy, ga perlu muluk-muluk untuk nunjukin rasa cinta dan bangga kita untuk bangsa ini. Mending mulai aja dari hal-hal kecil. Misalnya dengan tidak membajak produk asli, jaga lingkungan, menggunakan produk lokal, dsb. Ga mau ‘kan kalo bangsa kita dikenal di dunia internasional sebagai bangsa pembajak, perusak lingkungan, tidak produktif, dsb?!