Alergi adalah kumpulan gejala akibat sistem kekebalan tubuh yang menganggap alergen (zat yang menimbulkan alergi) sebagai benda asing. Reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap suatu zat berbeda antara tubuh yang satu dengan yang lain. Bagi orang dewasa, alergi dapat menyerang organ dalam tubuh, tetapi biasanya organ awal yang diserang adalah mata, saluran pernafaan (hidung tenggorokan, dan paru-paru), dan usus.
Alergi dapat menimbulkan gangguan fungsi organ, mengganggu konsentrasi, menimbulkan rasa lelah, stres, dan bahkan menyebabkan kematian. Hiy, ngeri banget kan?! Serangan alergi dapat muncul dengan gejala sebagai berikut:
- Pilek disertai dengan bersin berturut-turut dalam jumlah berlebihan (3-5 kali) dan hidung dipenuhi ingus encer bening.
- Rasa gatal pada hidung, mata, telinga, dan tenggorokan.
- Kulit lengan, leher, dan –kadang juga– wajah memerah, dipenuhi bentol, dan terasa gatal.
- Sesak napas dan tenggorokan terasa panas dan seperti tercekat.
Sejauh ini, alergi tidak dapat dihilangkan, tetapi masih dapat dicegah atau dikontrol agar tidak kambuh.
Untuk mengetahui secara pasti mengenai kemungkinan terserang alergi, kita dapat melakukan tes alergi. Ada 3 jenis tes yang dapat kita pilih, yaitu:
- Tes temple (patch test): menempelkan plester khusus di kulit punggung selama 48 jam (selama itu pula, kita tidak diperbolehkan mandi atau berkeringat).
- Tes tusuk (skin prick): menusukan jarum tipis, hasilnya dapat kita peroleh dalam 20 menit.
- Tes atopi (IgE spesifik): mengambil sampel darah untuk kemudian dites langsung dengan beberapa reaksi potensi alergi.
- Serbuk sari tanaman (seperti: alang-alang, gandum)
- Ekstrak tanaman (seperti: birch)
- Sayur dan buah (missal: wortel, apel)
- Bulu, air liur, serpihan kulit, atau kotoran hewan tertentu (seperti: kucing, kuda, anjing, dsb)
- Putih telur
- Ikan (biasanya ikan-ikan laut)
- Debu
- Makanan berkarbohidrat (nasi, tepung, kentang)
- Susu
- Jamur, dan sebagainya (banyak bgt soale..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar