Natal dan Paskah–Dua Bagian pada Buku yang Sama
Pada pagi hari Paskah yang lalu, saat saya berjalan ke gereja, saya melihat teman saya dan berkata, “Selamat Natal!” Dengan cepat saya meralat ucapan saya, “Maksud saya, Selamat Paskah!”
Pada pagi hari Paskah yang lalu, saat saya berjalan ke gereja, saya melihat teman saya dan berkata, “Selamat Natal!” Dengan cepat saya meralat ucapan saya, “Maksud saya, Selamat Paskah!”
“Yang satu tak ada tanpa yang lain,” kata teman saya sambil tersenyum.
Memang benar! Natal dan Paskah adalah perayaan sukacita tahunan bagi orang Kristen. Yang pertama, kita merayakan kedatangan Yesus ke dunia sebagai tanda mata dari Bapa (Yoh. 3: 16). Dan yang kedua, kita merayakan kebangkitanNya dari kubur sebagai pertanda kemenanganNya atas maut (Yoh. 11: 25). Kedua hari ini tak dapat berdiri secara terpisah karena merupakan bagian penting dalam ‘rancangan besar’ Allah. Bapa mengutus Yesus, putra tunggalNya datang ke dunia untuk mati bagi kita yang berdosa dan untuk menaklukan maut agar kita dapat hidup.
Di antara keduanya, mana yang lebih penting? Natal–hari kelahiran Yesus, atau Paskah–hari kebangkitanNya? Tanpa Natal, tidak akan ada Paskah. Bila Yesus tidak lebih dahulu mengambil tupa manusia, ia tidak dapat mati, apalagi bangkit dari kematian. Sementara tanpa Paskah, Natal tidak berarti apa-apa. Jika Yesus hanya lahir dan mati, lantas apa bedanya Ia dengan kita, manusia biasa? Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keduanya sama-sama penting; keduanya tidak dapat berdiri sendiri, dan; keduanya merupakan bukti nyata kasih Allah bagi kita.
Jadi, Selamat Natal! Dan, Selamat Paskah!
Diterjemahkan dari Our daily Bread 2008 Edition dengan judul yang sama dengan perubahan.
^nouphz^
^nouphz^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar