Senin, 24 Maret 2008

Tuhan Setia


Sebuah suku Indian memiliki cara unik dalam mendewasakan anak laki-laki mereka. Ketika seorang anak laki-laki dianggap telah cukup umur untuk ‘didewasakan’, anak tersebut akan diantar masuk ke dalam hutan dengan mata tertutup.

Setelah hari menjadi gelap, tutup mata anak itu dibuka, lalu orang yang mengantarnya ke dalam hutan tadi pergi meninggalkannya. Anak tersebut akan dianggap dewasa jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.

Malam semakin larut. Hutan mulai mengeluarkan suara-suara menyeramkan: auman serigala, bunyi dahan gemerisik.. Setakut apapun anak itu, ia tetap berusaha diam agar ‘lulus ujian’. Waktu terasa begitu lama berlalu. Satu detik bagaikan berjam-jam, satu jam bagaikan bertahun-tahun. Hingga akhirnya, mulai tampak sedikit cahaya pagi.

Si anak ini mulai merasa lega dan gembira. Lalu, ia mengalihkan padangan ke sekelilingnya. Ia kaget ketika melihat ayahnya berdiri tak jauh dari situ dengan posisi siap menembakkan anak panah dan golok terselip di pinggang, menjagainya sepanjang malam. Jika ada hewan buas, si ayah bermaksud dapat segera melepaskan anak panahnya sebelum hewan buas itu mendekati anaknya sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.

Dalam mengarungi kehidupan ini, kita terkadang merasa Tuhan ‘kejam’ melepaskan kita, anak-anakNya ke dalam dunia yang jahat ini. Sering kali kita tidak dapat melihat penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Tapi satu hal yang pasti dan harus kita yakini, Ia setia, Ia mengasihi kita, dan selalu menjaga kita.

“Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23: 4)

-anonim-
edited by ^nouphz^


Tidak ada komentar: