Jumat, 29 Februari 2008

Valentine.. Before, Now, and Then

Perayaan Valentine, yang jatuh pada tanggal 14 Februari, mulanya hanyalah tradisi bangsa Romawi. Ada yang menyebut bahwa Valentine adalah hari penghormatan kepada Dewi Juno yang dianggap sebagai dewi perempuan dan perkawinan sekaligus sebagai hari pra festival Lupercalis dimana para pemuda menarik undian yang berisi nama gadis yang menjadi pasangan mereka dan saling bertukar hadiah dengan pasangannya tersebut.
Setelah bangsa Romawi menjadi Kristen, gereja menggunakan tanggal ini untuk mengenang dua tokoh, yaitu Valentino dan Santo Valentine. Valentino yang seorang tentara Romawi dihukum mati oleh Kaisar Claudius II karena menikah dengan gadis pilihannya. Pada masa itu, kaisar tidak mengijinkan tentara untuk menikah dengan alasan untuk membendung kekuatan bala tentaranya. Sementara Santo Valentine dipukuli dengan tongkat lalu dipenggal kepalanya karena ia bersama Santo Marius dan beberapa martir lain menikahkan pasangan Romawi secara sembunyi-sembunyi. Mereka lalu disebut sebagai santo pelindung bagi pasangan yang sedang jatuh cinta.
Di masa lalu, Valentine dirayakan dengan mengadakan misa untuk mengenang Santo Valentine. Tradisi berkembang dengan meletakan bunga di makam seorang pemuda bernama Valentino yang terkenal karena ketampanannya. Lalu berkembang lagi dengan memberikan bunga kepada orang-orang terkasih. Kemudian, pemberian bunga kadang diganti dengan coklat berbentuk hati. Lalu, berkembang pula tradisi mengirimkan kartu ucapan Valentine. Konon, kartu Valentine adalah kartu ucapan yang pertama kali dibuat, lho.
Di masa sekarang, kebanyakan orang merayakan Valentine hanya sebagai perayaan hura-hura. Valentine tak cuma diadakan dalam persekutuan, tapi juga di mal, hotel, cafe, diskotek, dan tempat hiburan lainnya. Yang mengherankan, sebagian orang juga menganggap ada yang kurang jika Valentine dirayakan tanpa pasangan, sehingga tak jarang orang asal memilih pasangan dengan alasan agar tidak berstatus jomblo di hari Valentine. Padahal Valentine adalah peringatan hari kasih sayang untuk semua orang yang kita kasihi, bukan hanya pasangan saja. Tak jarang juga, perayaan-perayaan Valentine dihiasi dengan aksi mabuk-mabukan, pesta drugs, lalu berakhir dengan one night stand.
Sayang banget kan, kalo perayaan kasih sayang malah berubah jadi bencana buat kita atau orang-orang di sekeliling kita? Sebagai generasi muda, kita kudu waspada ama yang beginian. Ngerayain Valentine siy boleh-boleh aja asal kita tahu cara yang benar untuk mengungkapkan kasih sayang kita buat orang-orang yang kita kasihi dan –jangan lupa juga– kepada Tuhan. Kalau bosan dengan perayaan yang gitu-gitu aja, kita bisa coba lakukan hal baru. Misalnya saja memasak masakan spesial untuk keluarga atau memberi kejutan dengan menata ulang dekorasi rumah; memberi barang unik hasil recycle kreasi sendiri buat teman, pasangan, atau tetangga; menghibur atau memberi pelatihan kreasi seni yang unik pada pasien-pasien di rumah sakit, orang-orang yang mendekam di LP (Lembaga Pemasyarakatan), orang-orang lansia di panti jompo, siswa-siswa di SLB (Sekolah Luar Biasa), atau anak-anak panti asuhan; mengajak teman-teman mengumpulkan dana atau barang untuk disumbangkan pada yang membutuhkan, dan masih banyak lagi. Dijamin, hari Valentine kita bakal tambah seru dan pastinya berkesan!!

*dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: